Saturday, June 23, 2018

Ageng Kiwi Beryukur Bisa Ikutan Main Sinetron yang Tayang di SCTV

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ageng Kiwi, bisa dikatakan sebagai selebritis serba bisa. Selain memiliki kemampuan menciptakan lagu dan menyanyi, ia piawai berakting dan juga kerap dipercaya menjadi pembawa acara (presenter).

Oleh Rumah Produksi Sinemart, pencipta lagu ‘Asik Asik Ser’ dan ‘Badut-Badut Kota’, ini, dipercaya memerankan tokoh Pakde Slamet dalam sinetron Seleb yang sudah mulai tayang di SCTV, setiap hari mulai pukul 17.00 WIB.

“Sebenarnya aku hidupnya ngalir saja. Kalau dibilang serba bisa, selama mau mencoba dan mau belajar insya Allah bisa,” ungkap Ageng Kiwi, kepada galamedianews.com, saat ditemui di lokasi shooting sinetron Seleb di kawasan Cibubur, Jakarta Timur.

Selain Ageng Kiwi, sinetron bergenre drama percintaan remaja ini, dibintangi para artis ternama, antara lain, Rizky Nazar, Megan Domani, Cassandra Lee, Sultan Djorghi, dan puluhan artis lainnya.

Sinetron ini menggantikan tayangan Ramadan di SCTV, Tiada Hari yang Tak Indah dan mengisi slot jam tayang yang sama.

Ageng mengaku bersyukur dapat menjadi bagian dari sinetron yang tayang prime time di televisi berkelas.

Menurutnya, pemain sinetron itu jumlahnya ratusan, mungkin ribuan. Untuk mendapatkan peran sesuai karakter itu, tidak gampang. Dipilih dari ratusan orang yang diseleksi dengan ketat, supaya pemerannya itu benar-benar sesuai karakter.

“Aku bersyukur bisa menjadi bagian dari produksi ini. Merasa nyaman banget mainin karakterku. Beradu akting dengan para pemain produktif dan hits,” tutur pemeran Pakde Slamet, dalam sinetron yang ceritanya digarap penulis kenamaan Imam Tantowi ini.

Soal perannya, Ageng bercerita, Pakde Slamet, adalah crew produksi sinetron yang bertugas sebagai PU (Pembantu Umum). Pakde Slamet adalah sosok yang sangat berjasa terhadap karir Sukilah (diperankan artis Megan Domani). Seorang gadis lugu yang dibawa Pakde Slamet dari desa, kemudian menjadi artis papan atas di Ibukota.

“Ceritanya dalam sebuah produksi sinetron, Sukilah hanya pemain figuran, numpang lewat. Tapi karena pemain utama wanitanya telat datang, sutradara mendapuknya jadi peran utama. Maka berubahlah nasib Sukilah yang kemudian jadi artis ternama bernama La Suki,” ujar Ageng.

Ageng menyadari bahwa suguhan satuan mata acara di televisi semakin kompetitif. Rating (satuan ukuran mata acara) seakan menjadi ’hidup-mati’ stasiun televisi, yang berdampak pada nilai ekonomis penyedia program. Semakin tinggi rating, semakin banyak pemasang iklan. Harga jual slot TV Commercial pun semakin mahal. Ini berarti semakin besar pemasukan.

“Cerita sinetron ini menarik, real story, bukan mengada-ada. Saya yakin dapat diterima masyarakat penonton sinetron Indonesia. Banyak variabel pendukung, antara lain, pemain bintang, Televisi nomor satu, Rumah Produksi berpengalaman, serta tim produksi yang solid. Insya Allah sinetron ini booming, amiin,” jelas Ageng Kiwi,dengan aku instagramnya, @Ageng_kiwi_real, dan @Agengkiwi_ ini.

Let's block ads! (Why?)

Baca Lengkap nya di link di samping http://www.tribunnews.com/seleb/2018/06/23/ageng-kiwi-beryukur-bisa-ikutan-main-sinetron-yang-tayang-di-sctv
Share:

0 Comments:

Post a Comment